Jemari tak dapat berkata lagi, tak semudah dulu mengutarakan isi hati. Tapi mau bagaimana lagi, ini juga bukan kemauanku untuk membiarkanmu sendiri ditinggalkan begitu saja tak berarti.
aku bangun dari tempat tidurku dengan segenap mimpi yang belum selesai kurangkai, hingga sulit bagiku menatap tujuan hidup untuk dijalani seharian ini. Tak ada rencana yang harus kulakoni, jadi masih kunikmati waktu dengan menggantung kaki di tepian ranjang. Sendiri. Seperti halnya impian yang masih menggantung diantara langit-langit kamar yang belum juga terbang di ketinggian awan. Ia masih berada di situ. Menungguku untuk bisa membantunya melayang bersama udara siang yang mulai menyengat wajah dari sela jendela yang belum terbuka sepenuhnya. Tapi aku masih duduk di sini, tidak membantunya terbang, juga tidak membantu diriku sendiri untuk bergerak. Pada akhirnya aku juga masih seperti ini.
♣ sin fallen ♣
Terasa menyebalkan.
aku bangun dari tempat tidurku dengan segenap mimpi yang belum selesai kurangkai, hingga sulit bagiku menatap tujuan hidup untuk dijalani seharian ini. Tak ada rencana yang harus kulakoni, jadi masih kunikmati waktu dengan menggantung kaki di tepian ranjang. Sendiri. Seperti halnya impian yang masih menggantung diantara langit-langit kamar yang belum juga terbang di ketinggian awan. Ia masih berada di situ. Menungguku untuk bisa membantunya melayang bersama udara siang yang mulai menyengat wajah dari sela jendela yang belum terbuka sepenuhnya. Tapi aku masih duduk di sini, tidak membantunya terbang, juga tidak membantu diriku sendiri untuk bergerak. Pada akhirnya aku juga masih seperti ini.
♣ sin fallen ♣
Terasa menyebalkan.