broke the rule

Ingin rasanya aku menghilang dari peradaban, tak terkekang oleh peraturan yang membatasi gerak dan waktu, menjauh dari keramaian dan tersinkirkan oleh kemajuan jaman. Menjadi manusia primitif yang hanya mengenal alam, menjadi sahabat para binatang serta tumbuhan yang ikhlas memberi kehidupan. Tak ada norma, tak ada hegemoni yang selaras pembentukan individu dengan mengatasnamakan tatanan sosial. Tak ada pekerjaan, tak ada sistem jual beli yang menjadikan uang sebagai alat tukar untuk segenggam nasi. Aku ingin menikmati hidup ku sendiri.

Tapi aku sudah terlanjur basah oleh air² kehidupan yang memaksaku hidup bersama topeng kemunafikan dunia. Diantara para kucing yang selalu mencari kesempatan di saat ku lengah, atau anjing yang terus menjilat ku demi mendapat sepotong tulang kehormatan. Sementara binatang² itu terus mengikuti ku di antara rimbun gedung perkotaan yang membuatku jengah pada modernitas alam, industrialisasial yang membuat makhluk sepertiku selalu ketiban sial.

Bukan, aku sedang tidak menyalahkan sistem dan aturan yang membuat dunia semakin terlihat runyam. Hanya saja, munkin mata ku lah yang telah salah memandang keanehan ini dari sudut pandanku sendiri. Atau karena salah ku yang terlalu lamban untuk mengikuti alur perubahan seperti yang telah kucing dan anjing lakukan selama ini. Munkin hanya aku yang terlalu bengal untuk mengikuti norma dan hegemoni yang tak lagi sanggup ku terima sebagai acuan standard kehidupan. Tatanan yang tak lagi ku hiraukan dan membuatku semakin tertinggal jauh di belakang.

Jadi, apa yang harus kulakukan? Pilihan mana yang harus ku ambil untuk menjadi makhluk seperti mereka atau sendiri di sini menikmati keterbelakangan ku?

Ah, sudahlah....,,
tak perlu kau jawab pertanyaan bodoh itu.

Comments

Post a Comment

Web blog ini menerima semua comment, critic, caci maki, umpatan, bahkan penghina`an.
Karena kebebasan berpendapat juga telah di atur dalam undang-undang.