Neraka adalah orang lain

Aku pernah membaca naskah drama waktu ngumpul² di Teater Kusuma untag surabaya, dengan judul "Neraka Adalah Orang Lain" yang tercetak dengan huruf kapital pada covernya meski aku juga ngawur aja ngasih judulnya karna dah lupa sama naskah itu.

Menarikku pada alur ringan yang mengisahkan kejadian seseorang setelah mati. Dimana ia dikurung dalam ruangan bersama beberapa tiga atau empat orang dengan perbedaan character yang sangat berlainan. Dimana ia mencoba dan terus mencoba bersosialisasi dengan mereka, tapi semakin ia mencoba pun semakin lama ia tersiksa karna kepribadian mereka memang sangat berbeda jauh, dalam segi apapun. Hingga ia berusaha dan memohon untuk cepat mati saja. Tapi karna dia sudah mati, maka ia tak akan bisa mati lagi. Karna ruangan itu adalah neraka, karna orang² lain itu adalah siksa untuknya.

"Neraka adalah orang lain." Simple, ya... ??
Membuatku selalu pengen baca naskah itu lagi...,,

Dari naskah itu aku selalu mencoba untuk tidak menjadi neraka bagi orang lain. Beberapa cara yang seringnya kulakukan untuk membebaskan mereka dari neraka adalah dengan belajar mengendalikan diri, mengontrol emosi dengan menguburnya di bagian terdalam jiwaku, atau memilih untuk diam dalam artian ucapan dan tindakan. Meski aku tahu akan ada resiko yang harus kuterima dari sikap itu.... ,

karena mereka tak pernah merasa menjadi neraka untukku.

Comments

  1. emmm bang rido bukan neraka bagi mus.. jadi teruslah bercahaya...

    ReplyDelete
  2. aku mencoba menjadi angin segar bagi orang lain :D

    emosi harus dikontrol setiap saat

    ReplyDelete
  3. ya benar sekali
    neraka buka punyaku tapi punya orang lain
    aku kan bukan penghuni neraka
    :)

    ReplyDelete
  4. Dalem tulisane mas ridho...

    Ini mas ridho yang di MP bukan ya.. :)

    ReplyDelete
  5. @ Sugank: emailmu opo, genk..?? :-/

    @ Omen: ayok bercahaya bersama...,, ;D

    @ Eko: iup, menjaga emosi adalah kuncinya... ;)

    @ Muja: Thanks..,, :)

    @ Ibnu: Nerakanya ada dimana, nu?? :))

    @ Kie: kalo di gali bakalan lebih dalem... ;;)

    ReplyDelete

Post a Comment

Web blog ini menerima semua comment, critic, caci maki, umpatan, bahkan penghina`an.
Karena kebebasan berpendapat juga telah di atur dalam undang-undang.