feedback

Sering lho, aku mikir kalo yang aku tulis ntu mungkin ngga berkenan buat orang di sekitar. Maksudku kalo terlalu sering update tulisan yang ngga bermutu seperti curhatan seperti ini. Terlebih kalo update tulisan kita bisa di akses seperti ketika buka home (baca: beranda) facebook atau multiply. Dan barusan juga nemu hal yang sama di tumblr dan anehnya aku ngerasa ngga pede kalo mungkin postinganku ngga bermutu. Karena terkadang, untuk sebagian orang menjadikan apa yang kita sampaikan adalah cermin kepribadian. "Ajining diri gumantung ono ing lathi" dan lidah disini bisa di artikan sebagai ucapan yang disampaikan lewat tulisan.

Berbeda dengan facebook yang memang hanya membuang status ngga penting itu, aku lebih menghargai komunitas cerdas dari berbagai latar belakang yang mungkin terganggu dengan apa yang aku sampaikan. Tapi terakhir ini aku baru sadar kalo berani berbuat berarti harus berani bertanggung jawab. Menerima konskuensi yang mungkin akan dilontarkan oleh teman yang merasa terganggu. Teringat juga perkataan orang bijak kalau kita harus menikmati apa yang kita kerjakan agar orang lain juga bisa menikmati hasil dari yang kita kerjakan.

Mbulet ya?

Sebodo amat, karena dari sini aku juga sudah capek memperhitungkan apa yang ingin aku sampaikan. Terlepas dari mereka yang mau menerima atau tidak, itu urusan belakangan karena kebebasan ini adalah suatu kenikmatan yang tidak bisa tergantikan.

Comments