Tidak terlalu sulit untuk memulai sesuatu yang akan membuat hidup kita lebih baik, yang susah adalah mempertahankan keyakinan bahwa kita bisa menyelesaikannya. Maksudku bukan kita, ini seperti aku berbicara pada diri sendiri. Seperti suatu ketika bahwa aku yakin bahwa urusan study ini bisa selesai tahun ini, tapi ketika ada satu dan dua macam hal yang menggoyahkan keyakinanku dan menghipnotisku untuk bermalasan, maka dengan segera akan kubangun sugesti bahwa kalau aku bisa menyelesaikannya hari ini mengapa harus menunggu esok pagi?
♣ sin fallen ♣
Terkadang susah sekali mengembalikan semangat ketika sebuah ujian, atau cobaan, datang ketika sedang enak²nya mengerjakan tugas akhir, tapi kondisi alam mengembalikan rasa malasku ketika hujan turun dan suhu dingin semakin beranjak turun. Rasanya pengen bergumul dengan batal guling plus selimut hangat di atas kasur empuk meski di kost`an tidak ada barang begituan. Yang ada hanya kasur busa tipis tanpa guling meski ada bantal bauk sisa air liurku sendiri. Tapi itu sudah cukup membius imajinasiku bahwa tidur sewaktu hujan adalah surga dunia dalam bentuk nyata.
Tapi sebelum imajinasi surga itu lengkap dengan rasa nikmatnya, aku sudah membangun sugesti bahwa jenjang pendidikan ini harus selesai. Meski masa depan belum tergambar begitu jelas, aku sudah yakin ini adalah sebuah langkah awal, konsep pemikiran yang diberikan ayahku tentang bekal kehidupan. Aku yakin akan mendapatkannya, bukan karena siapapun.
Baiklah, mungkin sudah habis waktunya beristirahat. Karena sekarang sudah waktunya untuk mengukir sejarahku sendiri. Semoga ini akan mengembalikan ingatanku tentang menikmati sebuah proses. Semoga.
♣ -end ♣
♣ sin fallen ♣
Terkadang susah sekali mengembalikan semangat ketika sebuah ujian, atau cobaan, datang ketika sedang enak²nya mengerjakan tugas akhir, tapi kondisi alam mengembalikan rasa malasku ketika hujan turun dan suhu dingin semakin beranjak turun. Rasanya pengen bergumul dengan batal guling plus selimut hangat di atas kasur empuk meski di kost`an tidak ada barang begituan. Yang ada hanya kasur busa tipis tanpa guling meski ada bantal bauk sisa air liurku sendiri. Tapi itu sudah cukup membius imajinasiku bahwa tidur sewaktu hujan adalah surga dunia dalam bentuk nyata.
Tapi sebelum imajinasi surga itu lengkap dengan rasa nikmatnya, aku sudah membangun sugesti bahwa jenjang pendidikan ini harus selesai. Meski masa depan belum tergambar begitu jelas, aku sudah yakin ini adalah sebuah langkah awal, konsep pemikiran yang diberikan ayahku tentang bekal kehidupan. Aku yakin akan mendapatkannya, bukan karena siapapun.
Baiklah, mungkin sudah habis waktunya beristirahat. Karena sekarang sudah waktunya untuk mengukir sejarahku sendiri. Semoga ini akan mengembalikan ingatanku tentang menikmati sebuah proses. Semoga.
♣ -end ♣
Comments
Post a Comment
Web blog ini menerima semua comment, critic, caci maki, umpatan, bahkan penghina`an.
Karena kebebasan berpendapat juga telah di atur dalam undang-undang.