apa adanya

aku meradang, menjelajah segala arah untuk tetap menengadah pada sang maha pemurah. bukan lagi bersikap sombong untuk tidak memintah kepadanya. menyebut namanya setiap waktu dalam hatiku, sembari memberikan yang terbaik kepada sesama. biar saja mereka tidak lagi perduli pada niat sebelum aku mau berbuat. Toh, pada akhirnya aku tidak lagi ber urusan pada mereka sesama manusia. Jadi biarkan sajalah, pada apa yang ku lakukan di beberapa waktu sebelumnya.

Jadi pada kenyataannya aku tetap tak bisa sendiri atau menyendiri, meski inginku berbuat sesuatu untuk diriku. Tapi pada akhirnya aku harus menghargai mereka yang meminta bantuan meski mereka tau aku tak bisa memberikan sepenuhnya segala apa yang ku punya. Jadi ya begini saja. Dinikmati apa adanya.

Comments