Binar cahaya menyeruak kedalam tubuh si wanita lemah di pertengahan usia kehidupanya. Bukan lagi gelap yang ia takutkan, melainkan bayangan yang tercipta dari bentukan sinar yang terhalang benda-benda hitam yang lebih kelam dari pada gelap itu sendiri. Tapi dari kesemuanya, satu hal yang paling ia takutkan adalah bayangan tubuh kepemilikannya sendiri. Tubuh lemah rawan penyakit yang terus ia terima sejak proses alam membentuknya hingga akhirnya tuhan berkenan memberikannya kehidupan. Kehidupan yang telah menyiksa jiwa serta raga.
Bukan. Dia sedang tidak mengutuk nasib atau menghujat takdir atas ketakutan pada hidup. Hanya saja, ia belum memahami arti atau tujuan penciptaan tubuh lemahnya. Karena dengan tubuh lemah itu dia tak kuasa berbuat banyak untuk mencari atau menciptakan kebahagiaan bagi orang-orang terkasih yang telah membantunya.
Keluarga, teman, kerabat, dan entah berapa banyak manusia yang membantunya untuk hidup. Tapi untuk apa? Sementara ia sendiri tak mampu merasakan kebahagiaan. Atau, sampai kapan ia akan terus menerima bantuan itu? Sementara ia terus merasa menjadi orang yang tak mampu berbuat apapun. Menjadi tidak berguna.
Hingga ia semakin muak dengan semuanya, karna dia terus berfikir apa guna penciptaan tubuhnya jika tak mampu berbuat apapun, untuk siapapun. Termasuk dirinya sendiri.
Hingga ia berfikir untuk mengakhiri ketakutan itu. Phobia kehidupan yang hanya bisa hilang dengan menciptakan akhir dari kehidupan itu sendiri, menciptakan kematian.
♣ -end ♣
Soerabaya, awal juni 2010
Semoga hilang phobia kehidupan ku...,,
photoname, image by arieszg
Kematian bukan jalan untuk menyelesaikan masalah...endinge wayahe di benakne do...[sugank]
ReplyDeletejarno, gank.....,,
ReplyDeleteaku seneng ngunu kok....,, ;p
kurang rek, masukan;
ReplyDeletea. membuat perjuangan sang teman, saodara sia2
b. sang tokoh mati dengan ego dan rasa bersalah
jangan donkkkkkkkkk, durung ketemu anak'e kok mati seeeeeeeeeeeeeee ;))
ReplyDeletehay hay thanks ya udah dateng, maaf telat
bacanya jadi gimana gitu, berarti sebuah kegagaLan daLam menyeLesaikan sebuah masaLah. karena kurang mampunya daLam bersyukur akan apa yang teLah di dapat, baik dari sisi kekurangan maupun keLebihan.
ReplyDeletephobia kehidupan... ah... banyak keindahan yang bisa kau dapat ketika kau mensyukurinya >,<
ReplyDelete@ eLLy; ga kepikiran kesitunya sayank....,,
ReplyDeletetulisan ntu cuman keluar dari otak gitu aja denger cerita eLLy semalem....,, :D
@ nuel; anak aja blom bikin kok....,, :p
@ om rame & inge; semoga 'si aku' bisa baca comment kalian...,, hehe...,,