Lek Komed

Antara namanya dengan namaku.

Beberapa malem, tepatnya jam 10 malam hari Kamis tanggal 7 May 2009, ibuk ngirim sms pendek yang cukup membuatku tercengang. Datang sebuah catatan kelabu untuk keluargaku. Lebih tepatnya untukku sendiri, lek Komed, Paklik dari Bapak meninggal dunia dikarenakan darah tinggi yang di deritanya. Sebuah alasan yang tak dapat kupercaya, karna sepengetahuanku lek Komed ngga pernah punya catatan kesehatan tentang penyakit itu.

Catatan yang ku punya, yang masih dan akan terus ku ingat, tentangnya adalah nama belakang yang diberikannya untukku. Waktu itu, setelah Kakek mendapat huruf baik untukku adalah ro` [ ... ] dan nama yang kuterima adalah Muhammad Rosid, lek Komed mengusulkan agar di tambahi Ridho di belakangnya. Nama yang baru akhir² ini ku tahu adalah milik seorang sastrawan Persia, alasan yang kuyakini karna lek Komed adalah alumni Sastra Arab di salah satu perguruan tinggi negeri Jogjakarta. Nama yang bagus bukan??

Hahh,, apapun itu... Seikat do'a telah kulayangkan kepada tuhan dengan harapan semoga lek Komed dapat di terima dengan layak di sisinya. Seperti ikhlas yang telah kuberikan pada nya meski tak mampu menghadiri pemakamannya. Hal yang sangat amat kusesalkan, mengingat kenangan ketika kecil dulu aku sering bermanja dengannya. Tubuh tambun itu, suara beratnya, juga jambang yang tak mungkin ku lupa. Keberanian yang sering bapak ceritakan, tauladan yang mungkin tak dapat kutemukan lagi. Perjalanan juga nama pemberiannya. Wujud do`a yang ia berikan padaku pada nama itu, yang akan terus membekas dalam alur perjalanan hidupku.

"terima kasih, lek"

Comments

  1. turut berduka..
    semoga tersenyum disana..

    nama yang bagus memang, naum apakah sebagus tingkahnya :D

    ReplyDelete
  2. @ eko: :)
    terima kasih eko...,
    senyum yang akan membahagiakan kami yang melepasnya....

    ntar, maksudnya apa ne?? tentu tingkahnya bagus, tp klo pas tidur aja... :D

    ReplyDelete
  3. Innalillahi awInnailaihi Rojiun....
    turut berduka cita d0...
    moga2 amal ibadahnya diterima disisi Alllah SWT
    aminnn
    aminnn
    aminnn

    ReplyDelete
  4. innalillahi wa inna ilaihi rojiun..

    kenapa tahun ini the kalong's familiy banyak nerima duka ya? emm semoga menjadi pelajaran bagi kita..

    bahwa maut itu tak kenal waktu
    maut itu datang seenaknya
    maut itu tak peduli padamu
    maut itu sudah ada sejak dulu
    sebelum kau dan aku keluar dari ibu
    ya maut itu sudah tertentu
    tinggal kita siapkan bekal
    menyambut sang maut yang kan datang
    dengan bekerja berkarya dan beramal
    disertai iman yg tak bimbang..



    ya muqollibal qulub tsabbit qolby ala diinik

    ReplyDelete

Post a Comment

Web blog ini menerima semua comment, critic, caci maki, umpatan, bahkan penghina`an.
Karena kebebasan berpendapat juga telah di atur dalam undang-undang.