Sebenarnya aku tidak tahu kapan waktu terbaik untukku menulis, sama halnya ketika aku ingin membaca sebuah tulisan. Seringnya dulu aku mencoba memaksa diri menulis ketika malam, tapi ternyata hanya menumpuk di dalam draft dan akhirnya terbuang percuma seperti waktu itu. Keinginan menulis sama halnya ketika membaca, ketika ada paksaan di dalamnya, aku sama sekali tak dapat menikmatinya.
Beberapa kali menikmati jari menari di atas keyboard membuatku melayang bersama imaji, menarawang dan membangun duniaku sendiri. Sama halnya ketika membaca tulisan dari teman², aku diajak mereka menikmati dunianya. Mengalir pelan dimanja kata demi kata yang membuatku terlena akan waktu dan panjangnya sebuah tulisan. Aku tak peduli berapa lama harus membaca tulisan² itu. Rasaku puas ketika selesai membacanya dan memberi komentar atas tulisan mereka adalah penghargaan yang layak atas imajinasi yang membekas di dalam memori.
Tapi kadang, ketika aku memaksakan diri, memahami sebuah tulisan ternyata tak begitu mudah. Entah kenapa aku tak menangkap apa yang mereka tulis meski dalam bahasa lugas dengan alur tulisan yang tertata. Seolah aku tak mampu bermain dengan kata² itu, biasanya aku akan meninggalkanya. Atau jika tetap memaksakan diri, comment yang ku tulis hanya tulisan basa-basi seadanya.
Saat ini, entah kenapa aku begitu menikmati tulisan² yang dulu sempat kutinggalkan. Jika boleh meminta lagi, aku akan meminta mereka untuk terus menulis. Karna bagaimanapun, tulisan itu akan di baca sesorang suatu hari nanti. Mungkin hari ini bukan waktu yang tepat untuk membaca sebuah tulisan, jadi mereka belum bisa berkomentar. Tapi suatu hari nanti, siapa tahu, mereka akan membaca tulisan itu lagi. Dan benar² mampu menikmati waktu dengan tulisanmu.
Comments
hari ini aku menikmati waktu banjir aja dech..:-/
ReplyDeleteSaya jg punya banyak draft di blog saya, entah kapan mau dipublish...
ReplyDelete