nulis apa sech?

Masih duduk di sini memandangi monitor dan menekan tuts keyboard seperti biasanya. Hanya menuruti tarian jemari menorehkan kata di dalam kertas elektronik, tanpa tujuan yang jelas dan topik yang masih belum tentu akan ku dapat nanti di tengah tulisan. Aku hanya ingin merangkai kata.. itu saja..

Kemudian teringat kebiasaan lama ketika tinta dan kertas menjadi media penghantar pikir dan nafsu, seperti saat aku duduk dibangku es em pe hingga memasuki bangku kuliah semester kedua, aku suka menulis dalam buku pelajaran di halaman² terakhir mereka. Kala itu tanganku juga suka menari tanpa koordinasi otak, membuat puisi cengeng, cerpen² dengan tema percintaan menggelikan. Puisi dan cerpen, dua hal yang menyenangkan.

Kalau sekedar puisi, mungkin akan selesai hanya dengan satu halaman buku kecil itu. Biasanya memang satu halaman untuk satu puisi, karna aku tahu akan banyak coretan kata untuk mendapatkan makna yang sesuai dengan rasa. Tapi pada akhirnya tak semua orang dapat mengerti arti dari makna puisiku, maka aku tak menuntut mereka merasakan puisi yang ku tulis.

Tapi ketika menulis cerpen, aku mendapat perasaan yang berbeda dari pada membuat sebuah puisi. Sepertinya aku dimanja imajinasi dalam duniaku sendiri, di mana aku mampu menjadi 'tuhan' dari smua character yang kuciptakan. Memberi watak kepada mereka, menentukan 'takdir' yang harus mereka jalani. Dan banyak hal yang tentunya juga menghabiskan banyak lembaran kertas untuk buku tulisku. Ngyahahaa... Sampe ibuk heran kenapa buku tulisku cepet habis...

Seiring berjalannya waktu, banyak pelajaran yang aku dapatkan dalam membuat tulisan² itu. Terutama cerpen, iye tau kok kalo tulisanku masih jelek, setidaknya jenis bahasa dan plot yang ada di dalamnya ga bikin malu kalo dibaca. Tapi ga tau juga sech,,, soale kemaren sempet ketawa waktu baca cerpen² yang aku print dan kubuat buku. Buku tipis dengan sampul merah yang menggelikan. "Ini bener cerpenku dulu?" keknya masih ga percaya aja kalo aku yang buat. Apakah pertanyaan yang sama bakal aku ulang 5 tahun ke depan? Ngyahahaa...

Sepertinya iya, jika aku masih mempunyai kesempatan untuk menulis dan kesempatan mendapatkan masukan dari temen² nge-blog. Yah, sebenere aku pengen dapet kritikan tentang tulisanku, atau setidaknya tahu mereka yang membaca ntu terhibur ato ngga. Tapi ya ngga harus sech, soale tiap menulis bagiku adalah proses membuang ide yang sering numpuk di kepala. Termasuk kali ini, ketika tadi seorang temen ikutan mbaca waktu aku bikin postingan trus dia tanya,

"Lagi nulis diary, do`....??" dengan tone dan raut muka yang nggemesin.
"Ya emang, blog khan diary onlen." jawabku asal. Trus nerusin nulis..

Keknya aku emang cuman pengen nulis, itu aja.... ;D

Comments

  1. Kalo mo nulis2 cerpen, banyak kok bertebaran di dunia maya situs2 tempat kumpul dan sharingnya penulis2 cerpen... :D

    ReplyDelete
  2. nah..ini nongol lagi t4 buat commentnya...
    kenapa kemarin ga ada ya..

    hmm....

    ReplyDelete
  3. dulu aku lebih suka baca puisinya dari pada nulis puisinya

    ReplyDelete
  4. ooo... gitu lam kenal aja deh

    ReplyDelete

Post a Comment

Web blog ini menerima semua comment, critic, caci maki, umpatan, bahkan penghina`an.
Karena kebebasan berpendapat juga telah di atur dalam undang-undang.