malam

oleh: r1d0aja

Sayap kipas angin di kamarku masih berputar.. entah lupa atau sengaja kubiarkan dia berputar.. berputar menemani tidurku yang penuh gusar.. cahaya lampu kusamar.. menghiasi dinding2 kasar.. pandanganku buyar.. hatiku mungkin hancur.. tersapu angin masuk ke kasur..

Malam ini apa yang kupikir? Aku bertanya dengan sadar..

Cahaya yang samar.. cobalah dengar.. gusar kincir dalam kamar.. kuingin kau mendengarnya dengan sadar.. dengarkan kincir itu berujar.. dia takkan pernah berhenti berujar.. sebelum kubunuh saklar.. dia kan terus berujar.. sampai kau kembali bersinar..

Malam ini apa aku sadar? Ku bertanya dalam tidur..

Angin yang terus berputar.. lihatlah cahaya yang samar.. kumohon kau lihat dengan benar.. lihatlah dia sedang menyamar.. menutupi dinding2 kasar.. dia kan terus samar.. sampai kau diam tak bergusar.. dia takkan pernah bersinar.. sampai kau yakinkan dia bisa bersinar..

Malam ini aku tak ingin tidur ataupun sadar! -rin-

notepad berisi tulisan dari seorang teman, aku ingin menulis sepertinya tapi tak bisa. tak yakin tulisanku akan dapat menyentuh hati pembacanya... Malah tulisan temanku itu yg mampu menikam rasaku, meski bahasa sederhana itu terlalu susah untuk mencerna arti katanya. Ini alur narasi murni ato dengan hiperbola beserta majas laennya? aih, sederhana tapi tetap tak ku mengerti jalannya. Pun menyenangkan....

---

Surabaya malam panas seperti biasa, antara kipas dan suhu ruangan yang terus berperang menjadikan tubuhku sebagai arena pertempuran mereka. Djancok! Kenapa malam di sini tak seperti duniaku di solo? ataukah cuaca di 'rumah' akan tetap sama seperti ini? ah, kurindu kampung halamanku.

October seperti ini biasanya pohon rambutan depan rumah telah berbuah, yach setidaknya masih berwarna hijau menggemaskan. Menunggu sebentar saja hingga berwarna kuning, rambutan itu telah mencapai puncak kenikmatannya. Malah, buah tak terasa manis dan kenyal jika menunggunya berwarna merah. 'Seperti jiwa muda yang terasa padat dan bergairah' canda teman ketika menikmati buah aneh itu di emperan rumah. Oh, ya. Dulu semasa es em a, beberapa teman akan datang jika mereka tahu rambutan itu telah berbuah. Menutup musim penghujan dengan rambutan di genggaman mereka.

Dan kali ini, bagaimana menyambut penghujan dengan harap. Seperti menunggu kedatangan sang kasih dari perantauan yg tak ada kabar. Tak sempat memikirkan penutup penghujan karna masih terlalu sering membayangkan bau tanah yg tersiram banyu langit. Seperti petani yang yang duduk memandangi benih padi mereka sudah waktunya di pindah. Melamun di pematang sawah ditemani ceret kumal dan lintingan tembakau mereka. Bertanya kapan tuhan bermurah hati menjatuhkan air kehidupan bagi istri dan anak² di rumah. Ah, ironi kemudian berbicara sesuai fakta. Musim, alam, dunia, sepertinya tak lagi bersahabat dengan manusia. Atau manusia yang tak mau berteman dengan dunia mereka? entahlah...

Yang ku mengerti, temaram kamarku seolah berubah cahaya menjadi merah. Dengan layar notebook yang juga berubah merah, atau mataku saja yg mulai terasa pedih karna sedari tadi siang seluruh tubuhku belum beristirahat. Pelan kudekati dinamo yg memutar baling² berdebu itu, menambah kecepatannya dengan menekan menggeser tunnelnya ke nomer 3.

"Ach,, segar rasanya", segera saja kubuang kaos hitam kumal ke sudut ruangan. Kembali berbaring, tak lagi peduli pada arti dari tulisan teman yang baru saja di kirimkan lewat yahoo messenger. Notepad itu segera ku tutup tanpa sempat menyimpannya ke my document. Menutup smua aplikasi dunia maya dan lembaran tugasku di microsoft word. ALT+F4 yg terakhir di akhiri dengan menekan huruf U. Akhirnya, mampu menutup mata dan berharap kelopakkku mampu menjadi tameng untuk bias sinar yang terus mengganggu. Tuhan, biarkan aku beristirahat sejenak.

"tuutt..." keparat! anak setan mana jam segini nelpon?!!
ada nama di layar buram L6 warna hitam, NaNda NA sama Nda... huhuy.., teman sekelas sedang memanggilku diseberang sana. dan segera kusapa "telpon besok ga bisa ta, cok?!"
"Isok ndeng! ni cuman mo masti-in aja tugasnya dah kelar pa belom?!" bangke satu itu keknya dah hapal gimana aku kalo selesai-in tugas.
"Iya, emang belom, tinggal nge-print aja kok. Ntar tak email ke kamu aja, printer-ku rusak..." semoga ga lama dia bakal menutup telp
"Pagi ya? biar bs q print di kantor. Presentasi jam 5 toh?" sudah diberondongnya lagi dengan pertanyaan yg berkesan seperti pernyataan keharusan.
"Njih ndoro juragan, sebelom bangun dah masuk ke mailmu. Nopo maleh?"
"Eh, tadi kok ga keliatan raimu di rumah sakit? Udah tau kan rinna meninggal?"
"Wha?!! rumah sakit? meninggal? rinna? sapa yang meninggal?" masih hank memory dikepala, rinna yang baru saja mengirim sebuah catatan yg masih tersimpan di notepad di dalam notebook-ku.
Satu jam yang lalu masih sempat bercanda dan tertawa di YM, mungkinkah....bacanya kek di 'silet' ntu ia...
"Tadi sore jam 5-an rumahnya kebakaran, ga tau gimana ceritanya, ternyata rinna kekunci di dalam kamar. Polisi bilangnya karna konsleting listrik dari kipas yg ada di kamar rinna, katanya sich..." kubuang handphone tipis itu. Beralih ke acer yg masih standbye sudut ranjang.
Tak lama setelah layar bertuliskan welcome itu hilang, segera kucari notepad yg tadi tersimpan di my document.

"Cok! tadi ntu ada di my document!" segera pake 'search' di smua HD. Sambil menunggu, segera kubuka Yahoo Messenger berharap masih tersimpan di history. Mencari smua nama yg teretera beserta waktunya, tapi tak kutemukan ID d1nd4_r1nn4 di dalamnya. Beneran, tadi baru aja YMan sama dia. Taik! Sapa yg ngerjain nich?! Kok ga ada di history ma di notebook?!!


October 23, 2008.
Peraduan dua nama, teman baru dan lama..


Terinspirasi dari:
Link
Link

Comments