Romadhon Jilid 2

Hari ini membaca artikel di sini, saya langsung teringat bagaimana Ramadhan disambut suka cita oleh masyarakat di tempat kelahiran saya, Boyolali. Beberapa acara selalu dilakukan untuk menyambut bulan suci romadhon.

Salah satunya adalah Padusan (asal kata adus: mandi), ritual mandi yang harus membasahi seluruh badan, dari ujung rambut sampe ujung kaki. Itu aja. Ga perlu tempat khusus atau harus dengan kembang tujuh rupa seperti mandi Balimau di Riau.

Okezone.com said:
quote: r1d0ajaKegiatan mandi Balimau dimaksudkan untuk mensucikan diri dengan mandi di tempat air bersih di Sungai Siak. Tepatnya di Desa Pulau Langgini, Kabupaten Kampar Riau.

Sesuai dengan namanya, masyarakat biasanya memulai ritual dengan melakukan mandi dengan 7 jenis wangi-wangian yang terbuat dari bunga dan daun. Selain di sungai, mandi Balimau juga bisa dilakukan di rumah.quote: r1d0aja

Tujuannya mungkin hampir sama, yaitu mensucikan badan sebelum datang bulan Romadhon. Atau dalam tujuan sebenernya adalah mungkin mandi besar. Yah, sebenernya cuman menduga aja sich. Karna saya juga belom sempet tanya ke bapak kenapa ada ritual macam itu. Besok aja kalo dah pulang mungkin mo saya tanyakan.

Satu lagi, tepat sehari sebelum bulan Romadhon datang, anak muda kampung beramai-ramai menabuh bedug dan kentongan. Dua sisi bedug masing² ditabuh oleh satu orang, atau ada juga yg memukuli kerangka sang bedug. Sedang satu kentongan besar disebelahnya bisa di 'bantai' oleh beberapa teman² kampung. Ramai sekali... [mulai homesick]

Hal ini dimaksudkan sebagai tanda bahwa bulan Romadhon telah datang, dengan penuh suka cita menyambut bulan suci tersebut. Kegiatan yang dilakukan seusai sholat 'Ashar hingga menjelang Maghrib itu sering disebut tidur ato tiduran. Perihal kenapa dinamai tiduran? saya sendiri masih belum mengerti.

Ada hal baru ketika sampai di Surabaya, ternyata ada ritual serupa meski tak sama. Hal serupa itu juga dimaksudkan untuk menyambut bulan Romadhon. Tak sama karna dilakukan dengan cara berbeda. Megengan, adalah ritual saling memberi kue apem dari satu rumah ke rumah dengan maksud menyukuri nikmat karna masih diberi kesempatan menjalankan puasa di bulan Romadhon [koreksi bila salah]. Tapi setelah saya browsing, ternyata ada megengan berbeda di Bojonegoro.

Terlepas dari segala macam bit'ah, makruh, haram dan sebagainya. Saya mensyukuri ini sebagai tradisi, dimana jauh di desa kelahiran saya sana hal seperti masih utuh terjaga.

Ada yang berbeda dari tempat anda?


Related link:
  • Okezone.com
  • Antara.co.id
  • Comments

    1. Kalo padusannya sama, tidur juga. Tapi jarang kini dilakukan, sekedar generasi berikutnya tak mau melanjutkan kebiasaan2 itu. Kalo menurut saya, sebetulnya juga sayang siiih kalo tradisi itu hilang :)

      ReplyDelete
    2. biasanya ritualnya siarah kubur...
      btw sy kemarin dapat di jalan ada yang tabur bunga di tengah jalan lho.. itu bagian dari tradisi juga di jawa.

      ReplyDelete

    Post a Comment

    Web blog ini menerima semua comment, critic, caci maki, umpatan, bahkan penghina`an.
    Karena kebebasan berpendapat juga telah di atur dalam undang-undang.