Cokelat untuk Bapak

Valentine atau hari kasih sayang, atau apalah itu namanya. Mengisi hampir seluruh inbox mail, reader dan dashboard blogger list`ku. Capek rasanya kalo aku harus ngebahas itu juga. atau mungkin bisa ku ceritakan sesuatu yang beda dari valentine itu sendiri.

sin fallen

Siang itu, diantara debu panas beterbangan mengikuti arah angin melaju menyapu wajahku saat keluar dari kelas, sepulang jam sekolah berakhir. Sementara itu, beberapa gadis tengah menahan langkah mereka dan memegang paha masing-masing agar terhindar dari tangan jahil si angin yang terus berusaha ingin meng intip rok abu-abu mereka. [Cerita anak SMA, tentu saja.] Sedangkan cewek manis yang berdiri paling belakang menoleh padaku, mengisyaratkan sesuatu pada ku untuk mendekat padanya. Tapi aku juga masih tak bergeming. Masih berdiri di tempat masing-masing, tak beranjak, tak bergerak. Hingga akhirnya ia mengalah dengan berusaha melangkah perlahan meniggalkan teman-temannya. Mendekat padaku yang masih berdiri di depan pintu kelas.

'ada apa?' tanyaku ketika langkah kecilnya berhenti di depanku.
'aku ingin megucapkan terima kasih untuk kebaikanmu selama ini' lalu tangannya mencoba meraih sesuatu dari tas slempang warna biru muda`nya.
sekotak bungkusan kecil diserahkannya padaku, dibungkus kertas kado warna merah muda dengan hiasan pita dengan warna yang sama.
'apa ini? aku ngga ulang tahun kok...' ucapku enteng, merasa tak ada sesuatu yang harus di rayakan.
'memberi sesuatu tak harus ketika kamu ulang tahun, kan?' dia memaksa tanganku untuk menerimanya. 'ambil saja' pintanya.
'terima kasih' lalu langkahnya menjauh pergi dariku.

Tak perlu waktu menunggu sampai rumah untuk membukanya, pikirku. Maka segera ku sobek kertas kado yang membungkusnya dan kutemukan beberapa bungkus batangan cokelat di dalamnya. Baru ku ingat kalau sekarang tanggal 14 february, sesuatu yang manis biasa di rayakan para gadis untuk menunjukkan kasih mereka. Hal aneh yang menurutku masih terasa janggal untuk menikmatinya. aneh aja.

sin fallen

Sore lebih cerah hari ini, membuatku semakin bersemangat membantu bapak memperbaiki genteng dapur yang beberapa sudah bocor di mana-mana. Sudah hampir selesai kami mengerjakannya sedari aku pulang sekolah tadi hingga akhirnya bapak menyuruhku turun duluan. Meminta ibu agar menyiapkan kopi untuknya dan beberapa camilan yang ternyata sudah tersaji di atas meja teras depan. Lalu aku teringat cokelat yang di berikan teman satu kelasku siang tadi. Maka segera kuambil beberapa bungkus dan membawanya untuk berbagi bersama bapak yang masih menikmati kopi dan lintingan tembakaunya.

'apa ini?' tanya bapak ketika ku letakkan bungkus cokelat di samping pohong goreng menemani gelas kopinya.
'camilan, pak...,' ditekuk`nya keriput di dahinya. 'cokelat..' jawabku lagi.
'oooww...' komentarnya pendek. 'enak...?' tanya dia lagi sambil mencoba membuka bungkus lapis kedua.
'ya di rasain sendiri tho, pak'
'lho alah, kok manis banget begini..' komentarnya sambil menahan nyeri dengan menahan rahang dibawah pipi kanan`nya. ekspresinya seperti anak kecil yang menahan rasa pahit ketika meminum obat.
'ehh...,, jadi kambuh lagi nih sakit gigi`nya' komentarku lalu, mengambil segelas air putih dari dapur untuk bapak yang masih menahan ekspresinya beberapa waktu. 'kamu ini aneh² aja. Lha mosok kita ini perlu ngerayain velentine segala...?' ucapan yang tak pernah sempat kufikirkan, bisa keluar dari ucapan bapak yang mungkin hanya tahu syair lagu keroncong untuk mengutarakan perasaan kasihnya pada ibuk.
'lho, bapak kok tahu...?'
'cah enom [anak muda] itu gampang kelihatan kalo lagi kasmaran..' jawab bapak, entah apa yang sedang mengisi kepala dan benaknya. 'kamu kira bapak ngga tahu sekarang tanggal berapa, dan anak² muda sekarang ngerayain hari apa.' kujawab dengan mata penuh tanda tanya, cukup untuk meneruskannya berbicara. 'lha wong di pasar tadi aja juga banyak yang jualan kembang warna pink itu kok.'
'trus?' tanyaku lagi.
'lha yo bapak beli...'
'kembangnya? buat ibuk?'
'dengerin dulu tho,' pintanya sambil menuang kopi kental itu ke atas lepek bening di tangan kiri`nya. 'bapak tetep beli bubur kesenengannya ibuk, kan ibuk ga suka cokelat. jadi, intinya itu ada pada ketulusan hati kamu mengasihi sesama, semua akan jadi berharga kalau niat awalnya tulus ikhlas memberi apa yang mampu kita berikan kepada nya.'
'nya siapa?' tanyaku penasaran
'siapa saja...' jawabnya enteng setelah mengepul asap rokok dari lintingan tembakaunya. 'wedhus mu itu, contohnya. apa sudah kamu beri makan tadi sepulang sekolah?' tanya dia sengaja mengingatkanku untuk memberi makan kambing kami yang hampir habis stock di kandangnya.
'oalah, pak. ngilingno makani [ngingetin ngasih makan] wedhus ae kok pake mbulet segala...,,' gerutu ku sambil beranjak menuju kandang kambing di sebelah rumah. memberinya makan dengan tulus ikhlas, katanya.


-end


Soerabaya, awal february 2011
rindu kopi dan tembakau kita, pak...??




Chocolate, image by rawscientist.deviantart.com

Comments

  1. gan, minta passwd file rar yg di 4 shared dong...

    ReplyDelete
  2. Ya, Valentine merupakan hari kasih sayang yang boleh ditujukan kepada siapa saja. Termasuk anggota keluarga. Tidak mesti pacar. Tapi walaupun begitu, saya gak pernah menetapkan tanggal sekian untuk menunjukkan kasih sayang saya. Saya menunjukkannya, setiap hari.

    ReplyDelete
  3. kasih sayang itu universal jadi bisa utk siapa aja.

    ReplyDelete
  4. yup kasih sayang untuk siapa saja :)

    dan gx mesti tanggal 14 februari

    ReplyDelete
  5. Denuzz gak pernah dan tak akan pernah merayakan yang namanya Valentine day. Karena kasih sayang adalah milik semua hari.
    Kalo diperhatikan, memang sepertinya lebih banyak kaum wanita yang antusias dengan tanggal 14 februari ini. Kaum pria sebagian mengacuhkan... :)

    Salam sayang dari BURUNG HANTU... Cuit... Cuit... Cuit...

    ReplyDelete
  6. Semua hari adalah hari kasih sayang :D

    dan engga perlu melulu kasih coklat :D

    ReplyDelete
  7. @ rhioichi; nanti aku e`mail, gan!

    @ all; iya, maksud ku juga begitu.
    makanya aku gambar`kan bahwa kambing`pun perlu kita bagi kasih sayang itu, setiap hari dan setiap waktu...,,
    apalagi kepada sesama, semoga rasa kasih sayang itu menjaga kita semua...,,

    amin! ;D

    ReplyDelete

Post a Comment

Web blog ini menerima semua comment, critic, caci maki, umpatan, bahkan penghina`an.
Karena kebebasan berpendapat juga telah di atur dalam undang-undang.