Trouble..

Suatu petang dalam perjalanan pulang seusai kerja, seorang teman mengajakku berhenti disebuah warnet untuk mengirim email kepada rekan bisnisnya diluar pulau. Setelah memarkir motor diantara deretan ruko mentereng dengan pijar lampu terang didalam warnet mewah itu, kami memilih PC berbeda karna aku tak mau mengganggu pekerjaanya.

Pekerjaan yang awalnya dia bilang cuman kirim email tadi ternyata belum ditambah menunggu balesan email dari sang client. Bertambahlah durasi waktu yang terus menambah angka rupiah di billingnya, juga menambah rasa letihku menatap monitor delapan jam lebih plus dikantor sedari pagi. Akhirnya, aku hanya mengetik sembarang kata melanjutkan draft dibloger yang belum terselesaikan. Sementara temanku malah asyik meneruskan permainan Texas Holdem Poker di facebook'nya.

'lumayan, menang besar...' ucap temanku enteng.

Disaat aku mulai menyelesaikan paragraf terakhir, terdengar teriakan dari para tetangga pengguna layanan jasa internet di dalam ruko mentereng tadi.

'mas, trouble ya...?!! ngga conect nich..!!!' Teriak seseorang sambil berdiri dari tempat duduknya...,,
'iya, mas..., lagi eror...' jawab sang operator terlihat sibuk wira-wiri antar CP membetulkan koneksi.
Keluarlah berbagai kata2 dari Grammer Suroboyoan, fasih dengan logatnya.

'Cok! Ga sido oleh sak eM..!!!' teriak temanku dari bangku sebelah ketika meja Poker`nya mendadak error. 'Moleh yok..?!' ajak temanku lagi.
'Lah, client`mu gimana...??'
'Tadi dia udah sms aku kok...,' jawabnya enteng seolah tak menghiraukan waktuku yang terbuang menemani`nya hanya untuk bermain poker.

Segera saja ku simpan tulisanku di Notepad dalam flashdisk. Tak banyak bicara, kami langsung membayar billing di kasir dimana beberapa orang sedang beragumen dengan sang operator. Tentang ganti rugilah, download error, chating mandek dan beberapa masalah yg terasa dibuat2. Sampai sang operator bingung mau melayani yang mana dan menjawab apa. Berada disitu, aku seperti tengah berada di posisi sang operator saat aku dulu juga pernah bekerja sepertinya. Maka dari itu kami tidak bertingkah berlebihan atas respon dari buruknya koneksi di negeri ini. Cukup rasanya dengan membantu sang operator dengan tidak memperbanyak trouble yang sedang dialaminya. Atau, nasib buruknya.

Karena orang2 tadi masih terlihat alot, kami akhirnya meninggalkan uang pas untuk billing yang tadi tertera dilayar. Entah kenapa, temanku -yang pernah bkerja mjd operator warnet- berucap keras sebelum keluar dari pintu.

'murah kok njaluk slamet...!!'

Comments

  1. yah begitulah...
    orang memang jarang belajar berpikir untuk bertukar posisi dulu sebelum bertindak...

    ReplyDelete
  2. Smua orang menginginkan mendapatkan pelayanan yg memuaskan... tapi tak mau berempati atas kesulitan yg dihadapi oleh orang2 yg melayani. x(

    ReplyDelete
  3. Kalau ngebayangin betapa bingungnya sang operator menghadapi kemarahan pelanggan warnet... kasihan juga ya...?

    ReplyDelete
  4. @ inge: kasian aku`nya ngga jadi nge`blog.....,, :((

    @ om rawins: dan mendahulukan emosi serta kepentingan pribadi.....,,

    @ kak reni: alangkah mudahnya jika sebagian besar dari kita belajar bagaimana susahnya melayani...,,

    @ another reni: makanya, mari belajar ber`empati...,, :D

    ReplyDelete
  5. waduh, ya begini jadinya kalau kondisi internet di negeri kita tercinta masih seperti ini...

    kapan ya internet di Indonesia tanpa trouble????Hehehehehe...

    ReplyDelete
  6. tapi kebanyakan warnet memang gitu, menggunakan koneksi asal"an tapi harganya per jam ga karu"an

    ReplyDelete
  7. begitulah nasib op
    kena hajar kalo net dan listrik mati

    ReplyDelete
  8. wah, warnet juga suka error ya koneksinya.

    ReplyDelete
  9. bekunjung plus follow.. plus comment.. ^____^

    ReplyDelete
  10. tapi kalo pribadi ga dipentingke, suka ga komanan je..
    hahaha...

    ReplyDelete
  11. membaca koment di atas ttg warnet jadi malas ke warnet nih. emang blm pernah sih.

    ReplyDelete
  12. nah tuh dia...
    murah kok njaluk slamet.

    tragis yaa

    ReplyDelete

Post a Comment

Web blog ini menerima semua comment, critic, caci maki, umpatan, bahkan penghina`an.
Karena kebebasan berpendapat juga telah di atur dalam undang-undang.