belajar mengerti?

Seorang teman pernah bertanya apakah nilai materi yang di miliki seseorang dapat menentukan cara pandang orang lain dalam menilainya.

Awalnya, dia bercerita saat beberapa teman mulai menjauh ketika dia hanya memberi sedikit rupiah pada suatu party di suatu tempat. Hampir kesemua teman`nya mulai memandang aneh ketika ia hanya membeli botol minuman dengan harga miring. Hal pertama yang ia lakukan ketika ingin meminimalisir pengualarannya, tapi respon yang dia terima dari kelompoknya jauh dari apa yang dia bayangkan. Dia pikir, teman-temannya dapat mengerti maksud dari apa yang dia ucapkan sebelum party di mulai.

Kasus yang kupikir terlalu klise, karna teman seharusnya dapat menerima kita apa adanya. Mereka yang telah mengenal kita harusnya dapat mengerti segala kondisi, bukan malah memaksakan kehendak meski tak dapat melakukannya. Hal yang akhirnya akan mengkondisikan seseorang cenderung memilih dan memilah teman berdasarkan materi, bukan karena sifat dan karakter.

Beda lagi kalo urusan pasangan. Karena memang, beberapa wanita memilih menjadi lebih realistis karena kebutuhan mereka memang lebih banyak. Tentunya mereka juga ingin mendapat kepastian dari siapa mereka akan mengisi tabungan ato kebutuhan pokok lainnya. Tapi bukan berarti ini menjadi lumrah ketika sang gadis banyak menuntut. Apalagi bagi mereka yang bisa melebihi batas. Tapi jika mo jujur, sebenere aku juga belom banyak ngerti soal wanita karena mereka lebih susah di mengerti.

Apalagi kalo menyangkut calon mertua, bakalan lebih panjang urusannya. :D

Comments