ingin menulis saja

Beberapa lembar kertas elekttonik masih menjadi daftar tulisan yang belum terselesaikan, dan kemudian membuangnya tanpa berfikir lama. Karna tulisan tak ada akhir itu hanya akan membuatku terus membuka draft dan menambah beberapa kata yang pada akhirnya tak ada akhir. Seperti orang bodoh yang terus berjalan pada tempatnya, sedangkan beberapa teman terus mengukir eksistensi mereka pada sebuah tulisan. Tanpa berfikir menarik tidaknya sebuah tulisan.

Akhirnya berfikir seperti itu saja, entah tulisan menarik atau tidak. Saya hanya ingin menulis, itu saja...

Dulu juga pernah, berfikir untuk mengatur tiap plot dari berbagai paragaraph agar terbaca lebih menarik. Tapi, memikirkan plot itu membunuh waktu dan pikiran yang telah menjadi bangkai. Atau merinci tiap tanda baca yg harus kupakai? Kenapa harus?

Kenapa harus memikirkan tulisan enak dibaca atau tidak, egoisme untuk menyenangkan diri sendiri lebih menyenankan. Setidaknya bagi diri sendiri, entah orang yg ingin membaca sebuah tulisan yang berbobot. Setidaknya meraka bakalan kecewa, ah.. biarlah...

Ini tentang autism diri, selfish yg dirasa perlu untuk membuat diri terasa nyaman. Aku hanya ingin menulis itu saja...

Comments