Dewan Ambalan MAN 1 Surakarta

Cakrayudha MAN 1 Surakarta
Apa kabarnya?

Istirahat makan siang, berada di sebuah warung kopi lesehan Surabaya barat. Kopi hitam saya tersisa setengah gelas ketika notifikasi di sebuah group di facebook mengabarkan tentang keadaan terpuruknya Dewan Ambalan di MAN 1 Surakarta. Sebuah organisasi pramuka yang saya dulu menjabat sebagai sekretaris umum hingga akhir masa jabatan di tahun 2002.
Mati suri, katanya. Perbincangan dan diskusi antara teman-teman mengabarkan bahwa keadaan Dewan Ambalan yang semakin memprihatinkan mengingat semangat kami dulu dalam menjaga kelangsungan organisasi ini. Dalam balutan seragam cokelat itu saya pernah merasakan nikmatnya mencari ilmu. Ilmu tentang bagaimana mengembangkan potensi diri. Saya sadar sepenuhnya, sedikit banyak organisasi tersebut telah membentuk karakter dan kepribadian saya yang masih melekat hingga saat ini. Keberanian dalam berpendapat, kekuatan dalam menghadapi masalah, ketenangan dalam bersosialisasi, dan akan banyak nilai positif yang bisa di gali. Jika bapak/ibu sekalian mencari buktinya, maka teman-teman kami bisa datang dan menjelaskannya.


Tentang kelangsungan organisasi Dewan Ambalan Cakrayudha

Kami mendengar sanggar Dewan Abalan telah di pindah ke lantai tiga gedung sekolah bagian barat. Tidak masalah, selama Dewan Ambalan masih memiliki sanggar atau kesekretariatan maka kelangsungan denyut nadi kegiatan bisa berjalan. Pun jika ruangan itu terlalu kecil untuk menampung semua barang kami yang terlalu banyak. Tapi percayalah, tidak akan pernah ada cukup ruang untuk menampung ide dan pemikiran kami.

Permasalahannya adalah, jika hanya menyediakan ruang tapi tidak ada ide dan pemikiran yang berkelanjutan maka sama saja anda menggantung leher organisasi ini. Maksud kami, ketika regenerasi tidak ada lagi di tubuh organisasi Cakrayudha kami maka itu berarti kepala dan tubuh harus terpisah karena tidak adanya penerus yang berkesinambungan. Seperti seorang bijak pernah berkata, “Kesuksesan sebuah organisasi dapat di lihat dari kesuksesan para penerusnya.”


Tentang sebuah harga Dewan Ambalan Cakrayudha

Akan banyak perhitungan jika kami mau menjelaskan bagaimana organisasi ini menjadi penting. Tapi saya hanya akan menjelaskan ‘beberapa’

Pertama, organisasi ini sebenarnya bisa menjadi nilai jual yang sangat berharga. Kegiatan Kemah Bhakti yang dulu diadakan pertahun adalah sebuah asset promosi untuk sekolah dalam mengenalkan sekolah kepada masyarakat. Dalam perhitungan aliran keuangan perusahaan, 70% mereka berikan untuk promosi usaha atau produk mereka. Tapi dengan kegiatan ini, sekolah tidak perlu mengeluarkan dana yang begitu besar untuk acara kemah bhakti. Dengan susanan acara yang begitu intens bersingungan dengan masyarakat, maka mereka akan mengenal seperti apa MAN 1 Surakarta. Dari kegiatan ini pada akhirnya, sekolah dapat menyaring siswa-siswi berpotensi untuk menaikkan pamor sekolah dalam peta pendidikan di area Surakarta dan sekitarnya.

Atau dengan opsi yang mungkin belum sempat di bahas dan dilaksanakan adik-adik kami. Kegiatan jambore antar sekolah menengah pertama sekarisedenan Surakarta. Acara yang akan sangat megah untuk tingakatan dunia pendidikan dan kepramukaan di Surakarta. Mengingat, bahwa Surakarta dulu pernah di canangkan sebagai kota Pramuka. Jika kegiatan ini dapat terwujud, maka akan menjadi berita yang akan mengguncang Surakarta. Jika sekolah masih beralasan kekurangan dana, maka alasan akan selalu menjadi alasan. Jika ingin berfikir ulang, kegiatan seperti ini sebenarnya merupakan ladang promosi untuk perusahaan yang ingin menyentuh siswa-siswi sekolah. Tentu daftar perusahaan yang itu bisa di filter sebelumnya, tentang baik dan buruknya dampak bagi siswa.

Ah, ngurusin yang begituan itu kan ribet! Saya datang, ngajar dan pulang aja udah dapat duit kok

Silahkan ambil beberapa ribu dari keuntungan terselenggaranya kegiatan ini! Kami akan ikhlas dan tidak akan protes jika memang anda perlu uang lebih untuk ongkos bensin kesana-kemari memantau peserta didik. Jika uang yang anda pikirkan maka uang yang akan anda dapatkan. Tapi jika ingin sebuah kemajuan, maka surga akan menjadi balasan yang kekal untuk anda.

Kedua, organisasi kepramukaan ini, seperti organisasi kesiswaan yang lain, telah memiliki agenda kegiatan yang bisa lebih ditingkatkan jika saja sekolah dengan bagian kesiswaan sebagai kepanjangan tangannya mau bergerak untuk membuka diri dan pemikiran mereka untuk kemajuan sekolah. Atau jika memang tidak ada bagian kesiswaan dalam struktur sekolah maka pembahasan ini tidak perlu dilanjutkan lagi.

Terakhir, kemajuan sekolah bukanlah dinilai dari besar dan megahnya bangunan sekolah. Tapi bagaimana sekolah menciptakan lulusan berkualitas. Atau sekolah semakin lama seperti Masjid yang megah dengan ramai suara pengajian yang keluar dari MP3 dan DVD bajakan!

p.s. Untuk semua Keluarga Alumni Dewan Ambalan MAN 1 Surakarta (Kadamanis),
mari satukan pemikiran dan tindakan untuk Cakrayudha kita!

Comments